Selasa 15 Sep 2015 19:52 WIB

Ratusan Kios di Pasar Sukamandi Terbakar

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
Pasar terbakar (ilustrasi)
Foto: jurnalpatrolinews.com
Pasar terbakar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Sebanyak 130 kios di Pasar Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Subang, Jawa Barat, terbakar hebat pada Senin (14/9) malam hari. Akibat kejadian ini, kerugian pedagang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Sampai saat ini, aparat kepolisian terkait masih meneliti penyebab kebakaran tersebut.

Andi Suhandi (33 tahun), salah satu pedagang mengatakan, pada Senin malam, percikan api terlihat dari salah satu kios di Blok D. Api tersebut, kemudian membesar dan menyambar apa saja didekatnya. Kebakaran itu sangat cepat sekali sampai merembet ke Blok E.

"Lebih dari tiga jam, api masih belum bisa dijinakan," ujarnya, kepada sejumlah media.

Karena kejadian ini, 102 kios di Blok D dan 28 kios di Blok E hangus terbakar. Saat ini, yang tersisa tinggal puing-puingnya saja. Bahkan, karena api yang menyambar terlalu besar, para pedagang juga tak bisa menyelamatkan barang-barang berharganya.

Pedagang menduga, kejadian kebakaran ini akibat terjadinya hubungan arus pendek listrik di sebut kios yang berada di bagian tengah. Tepatnya di Blok D.

Ketua Badan Perwakilan Pedagang Pasar Sukamandi, Asep Mandiri mengatakan, kebakaran itu telah menghanguskan ratusan kios. Kebakaran itu sangat hebat karena proses pemadaman api begitu lama. Hal itu, disebabkan jarak tempuh petugas Damkar dari kota Subang ke lokasi cukup jauh, sampai 45 kilometer.

Selain itu, petugas juga kesulitan memadamkan api sebab terlalu banyak warga yang tak berkepentingan berada di area tersebut. "Sehingga, proses pemadamannya cukup lama. Alhasil, lebih dari tiga jam 130 kios hangus terbakar," ujarnya.

Ada pun kepastian penyebab kebakaran masih diselidiki pihak Polsek Ciasem. Begitu juga ihwal jumlah kerugian materialnya masih terus dihitung. Tapi, perkiraan sementara bisa mencapai miliaran rupiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement