REPUBLIKA.CO.ID, LANGSA -- Pengungsi Rohingiya di Langsa, Naggroe Aceh Darussalam (NAD) dengan jelas menyatakan tidak mau lagi kembali ke negara asalnya, Myanmar. Empat bulan hidup di pengungsi yang disediakan Pemerintah Kota Langsa membuat pengungsi nyaman dan aman.
“Masih mau balik ke Myanmar atau masih mau di sini,” tanya Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahma Juwaini pada salah satu pengungsi Rohingya di penampungan pengungsi kota Langsa, Selasa (15/9).
Rukiyah, seorang pengungsi Rohingya yang sedikit paham dan dapat berbahasa Indonesia menjawab bahwa ia tidak mau kembali ke Myanmar. Ia menjelaskan bahwa hidup di negara asalnya hanya membuatnya dipenuhi kesulitan.
“Diambil laki-laki Buddhis perempuannya?” tanya Ahmad kembali ke Rukiyah saat ia menjawab dengan bahasa Indonesia dengan terpatah-patah.
Rukiyah menjelasaksn bahwa, jika ia tidak bisa hidup di Indonesia, ia ingin kembali bersama suaminya yang ada di Malaysia. Ia menegaskan, bahwa hidup di mana pun, baik di Indonesia atau Malaysia tidak menjadi masalah, asalkan tidak kembali ke negara asalnya.