Senin 14 Sep 2015 16:18 WIB

Bandara Sultan Syarif Kasim Masih Lumpuh

Tidak ada aktivitas di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II.
Foto: Antara
Tidak ada aktivitas di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Angkasa Purang (AP) II Cabang Pekanbaru menyatakan tidak ada aktivitas bisa dilakukan pesawat udara baik lepas landas atau mendarat karena jarak pandang terbatas di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II masih lumpuh.

"Sampai siang ini atau pukul 14.00 Wib masih lumpuh karena jarak pandang masih sangat terbatas," kata Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi AP II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, Senin (14/9).

Dia menjelaskan, jarak pandang bagi pilot peswat dipengaruhi arah angin hanya bergerak berkisar antara 100 sampai 150 meter dari sejak pagi tadi pukul 7.00 Wib di bandara setempat. Namun pada pukul 10.00 WIB, menyentuh 200 meter dan kemudian lagi berada di bawah angka tersebut yang cenderung tidak naik lagi sampai sekarang.

"Kalau kemarin masih agak mendingan karena pukul 12.00 Wib sudah bisa landing (mendarat) dengan jarak pandang bisa di atas 1.000 meter lebih, tapi kalau sekarang ini cuma 200 meter. Jadi tidak mungkin lagi untuk landing yang berakibat cancel (pembatalan)," terangnya.

Terkait dua maskapai around atau menginap di apron atau parkir pesawat yakni Lion Air nomor penerbangan JT 393 sesuai jadwal terbang pukul 6.30 Wib dan Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 177 sesuai jadwal terbang pukul 7.00 Wib tujuan Jakarta hari ini tidak ada. "Semalam dua maskapai itu tidak sempat (menerbangi rute Jakarta-Pekanbaru)," jelas Hasturman.

Berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebutkan, setiap hari tidak kurang dari 60 kali penerbangan melakukan aktivitas pendaratan dan lepas landas.

Aktivitas penerbangan tersebut dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink Indonesia, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement