Senin 14 Sep 2015 10:53 WIB

Bencana Kabut Asap, Penumpang Pesawat Beralih ke Bus

  Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengambil pasir dari Sungai Batanghari yang tertutup kabut asap di Jambi, Rabu (9/9).    (Antara/Wahyu Putro A)
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengambil pasir dari Sungai Batanghari yang tertutup kabut asap di Jambi, Rabu (9/9). (Antara/Wahyu Putro A)

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Bus Antar-Kota Antar-Provinsi seperti dari Jambi dan Riau ke berbagai daerah di Pulau Jawa dan sebaliknya selalu penuh penumpang sejak bencana kabut asap kebakaran hutan dan lahan melanda berbagai wilayah di Pulau Sumatera.

"Sejak adanya bencana kabut asap belakangan ini, bus dari Jambi dan Riau yang ke Jawa dan sebaliknya selalu penuh," kata salah seorang sopir bus jurusan Yogyakarta-Jambi, Rustam (42).

Menurut dia, meningkatnya jumlah penumpang itu antara lain karena selama ada bencana kabut asap dan sering kali opersional pesawat dari dan ke bandara Sultan Thaha Jambi dihentikan atau ditunda.

"Memang benar, sejak ada kabut asap, penumpang bus dari Jambi ke Yogyakarta dan sebaliknya penuh terus. Mungkin mereka yang tadinya naik pesawat pindah ke bus," katanya.

Khusus pelayanan angkutan jarak jauh dari Jambi ke Yogyakarta dan sebaliknya antara lain Bus Puspa Jaya, Putra Remaja, dan juga SAN, serta masih banyak bus dari perusahaan lainnya.

Tarif bus AKAP sendiri juga terus mengalami peningkatan secara periodik seperti menyesuaikan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Tarif bus jarak jauh Yogyakarta-Jambi misalnya saat ini untuk kelas Eksekutif dan Super Eksekutif sekitar Rp500.000. Sedangkan untuk rute Yogyakarta-Bandarlampung untuk kelas bus yang sama sekitar Rp360.000, namun untuk kelas ekonomi sedikit lebih murah dari itu, namun sejumlah armada juga mulai meniadakan kelas ekonominya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement