Ahad 13 Sep 2015 15:11 WIB

79 Ribu Hektare Sawah Kekeringan Hingga Agustus 2015

Rep: Sonia Fitri/ Red: Bilal Ramadhan
Buruh tani memanen padi di areal sawah yang mengering Desa Kertaraharja, Ciamis, Jawa Barat, Jumat (7/8).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Buruh tani memanen padi di areal sawah yang mengering Desa Kertaraharja, Ciamis, Jawa Barat, Jumat (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan pemantauan perkembangan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), banjir dan kekeringan. Hal tersebut dilakukan guna menjaga produksi komoditi pangan strategis khususnya padi.

Pemantauan dilakukan melalui Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi seluruh Indonesia. Hingga Agustus 2015, tercatat luas areal padi yang mengalami puso karena serangan OPT, banjir dan kekeringan seluas 102.072 hektare (ha).

Adapun luas puso padi pada periode Januari hingga Agustus 2015 lebih besar disebabkan terjadi kekeringan seluas 79.562 ha. "Luas tersebut sama dengan 0,90 persen dari luas tanam keseluruhn yakni 8.828.861 ha," kata Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Dwi Iswari akhir pekan lalu.

Kondisi terparah lahan kering terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera selatan yang puncaknya terjadi di pada Juli. Adapun luas puso yang disebabkan banjir yakni seluas 16.920 ha atau 0,19 persen dari luas tanam 8.828.861 ha.

Puso terjadi di wilayah Banten, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur yang puncaknya terjadi di bulan Februari. Sedangkan puso karena OPT seluas 5.591 ha atau 0,06 persen dari luas tanam 8.828.861 ha. Kondisi puso terparah karena OPT terjadi di Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara dan Jawa Timur.

Iswari menuturkan, luas areal padi yang mengalami puso karena serangan OPT, banjir dan kekeringan periode April-Agustus 2015 seluas 88.575 ha atau 1,74 persen dari luas tanam 5.092.848 ha. Luas puso tertinggi pada periode tersebut disebabkan karena kekeringan seluas 79.465 ha atau 1,56 persen dari luas tanam 5.092.848 ha. Kejadian terutama menimpa Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan.

Sebagai pembanding, luas areal padi terkena puso karena OPT, banjir dan kekeringan tahun 2014 (Januari-Desember) yakni seluas 178.892 ha atau 1,32 persen dari luas tanam 13.569.481 ha. Luas puso tertinggi pada periode tersebut disebabkan banjir seluas 141.045 ha, karena kekeringan seluas 35.423 ha dan puso karena OPT seluas 2.424 ha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement