Ahad 13 Sep 2015 09:21 WIB

Persediaan Hewan Kurban Menurun

Rep: c97/ Red: Joko Sadewo
Hewan kurban
Foto: You Tube
Hewan kurban

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tahun ini persediaan hewan kurban di kalangan penjual menurun. Selain karena pengaruh inflasi, hal tersebut dilatarbelakangi oleh musim kemarau.

Kondisi ini diakui pedagang hewan kurban di samping Jembatan Baru UGM, Yoel (29). Menurutnya, penjualan hewan kurban tahun ini tidak sebesar musim lalu. Bahkan persediaan sapi dan kambing berkurang sampai 50 persen."Tahun kemarin persediaannya sampai 300 kambing dan 60 sapi. Tahun ini kambingnya hanya 150 dan sapinya sekitar 40 sampai 45 ekor saja," kata Yoel.

Pria asal Dusun Pogung Kidul, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati ini mengatakan tidak berani menyetok hewan dalam jumlah banyak. Karena harga hewan kurban tahun ini naik. Selain dikhawatirkan pembelinya sedikit, Ia harus mengeluarkan modal besar jika ingin menjual hewan kurban lebih sejumlah tahun lalu.

Menurut Yoel, salah satu penyebab naiknya harga hewan adalah musim kemarau yang mulai berlangsung sejak Juli lalu. "Karena kemarau, sekarang pakan jadi susah dicari. Makanya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk beli pakan. Untuk sehari saja bisa habis Rp 350 ribu," katanya.

Jika dulu hewan cukup memakan rumput, pada musim kering ini setiap hari Yoel harus rutin memberi pakan konsentrat selama dua kali. Sedangkan rumput dan jerami diberikan pada sore dan malam hari.

Ia menuturkan, harga sapi Idul Adha 2014 Rp 16 juta dan kambing Rp 1,5 juta per ekor. Pada tahun ini harga sapi kebanyakan naik satu juta rupiah, jadi Rp 17 hingga Rp 21 juta. Sedangkan harga kambing naik Rp 500 ribu, menjadi dua sampai Rp 3,5 juta. Tergantung berat hewan.

Walaupun harga hewan kurban naik, Yoel mengemukakan keuntungan yang ia peroleh tetap sama. "Keuntungan sama. Masalahnya modal yang kita keluarkan lebih besar. Jadi harga jualnya mengikuti, kita naikkan. Biar tidak rugi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement