REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menggelar kopi darat (kopdar) dengan relawan yang tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kiprah yang digelar di Demang Coffee Jakarta Pusat, Sabtu (12/9), itu dihadiri Puluhan relawan dari berbagai kalangan. Para relawan yang berasal dari berbagai latar belakang itu hadir dengan penuh antusias.
Mereka merasa greget dengan kondisi Indonesia saat ini, bahwa partai-partai yang ada tidak jauh berbeda. Mereka berharap PSI bisa menyuarakan kepentingan anak-anak muda dan kaum perempuan.
Bahkan ada yang mengharapkan PSI mempunyai platform standar tentang persoalan lingkungan, kependudukan dan perdagangan nasional. Seorang relawan yang berlatar belakang guru honorer berharap PSI bisa mengakomodasi suara-suara dari lapisan bawah masyarakat.
Para relawan yang hadir sangat beragam, mulai dari mahasiswa yang masih aktif di organisasi kampus, pegawai di BUMN dan swasta, wirausahawan, hingga mantan jurnalis yang rajin mengamati perekonomian nasional.
Dalam diskusi kelompok, mereka asyik mendiskusikan konsepsi tentang bagaimana seharusnya partai politik yang ideal di Indonesia dan bagaimana cara mewujudkannya. Lebih jauh, diskusi juga membahas rencana kerja nyata yang akan dilakukan para relawan sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing.
PSI bertekad untuk menggulirkan Kopdar relawan semacam ini di semua wilayah di Indonesia. Ketua Umum PSI Grace Natalie menyatakan, upaya ini sebagai perwujudan tekad PSI menjadi partai publik.
Grace mengungkapkan, PSI memang ingin hadir dalam warna yang berbeda dari kebiasaan partai selama ini yang acapkali menjadikan aspirasi rakyat hanya pendulang suara. Setelah itu rakyat ditinggalkan kembali dari meja pertarungan para elite berebut kue kekuasaan.
"Sudah beberapa kali pemilu digelar, baik di tingkat nasional maupun pemilihan kepala-kepala daerah, partai politik menjadi kendaraan utama untuk meraih kekuasaan. Penguasa silih berganti, apakah situasi jadi lebih baik?" Ujarnya dalam keterangan persnya, Ahad (13/9).
Karena itulah, kata Grace, PSI ingin menjadi penyuara aspirasi publik, tidak sekadar untuk jalan menuju kekuasaan. "Atas landasan itu lah PSI menggelar kopi darat (kopdar) dengan relawan se-Jakarta dan sekitarnya."