REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI, SUMUT -- Hujan deras yang mengguyur Kota Binjai sejak Jumat (11/9) malam membuat Sungai Mencirim meluap dan arinya merendam belasan rumah warga di Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota.

Dari belasan rumah tersebut, salah satu rumah milik warga bernama Idris hanyut terseret air sungai yang meluap. "Airnya cukup tinggi, antara 50-100 sentimeter," kata Idris di Binjai, Sabtu (12/9).

Menurut Idris, selain kediamannya yang hanyut diterjang derasnya air Sungai Mencirim, ada juga satu tempat wudhu di mushalla terdekat yang amblas ke sungai.

Kejadian hanyutnya rumah miliknya tersebut terjadi Sabtu pagi karena hujan yang turun sepanjang malam di hulu sungai sehingga membuat volume aliran sungai terus meningkat.

Namun ia bersama keluarga sempat mengeluarkan perabotan rumahnya sebelum tempat tinggalnya terbawa arus air.

"Kami belum tahu akan bermalam di mana, kemungkinan di tempat anak yang ada di sekitar sini," ujarnya.

Pada Sabtu siang, terlihat unsur FKPD Kota Binjai seperti Kapolres AKBP Mulya Hakim Solichin, Pelaksana Harian Wali Kota Binjai Elyuzar Siregar mengunjung lokasi banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai Yusrizal mengakui adanya satu rumah warga yang hanyut dibawa derasnya arus Sungai Mencirim.

Warga yang kediamannya hanyut itu sudah dievakuasi ke kediaman anaknya yang berada di sekitar lokasi kejadian, termasuk istri warga tersebut yang sudah dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan.

"Kita telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi sekecil mungkin berbagai kejadian yang tidak kita inginkan," katanya.

Yusrizal mengatakan, Pemkot Binjai telah membagikan jatah hidup untuk 25 kepala keluarga yang terkena banjir yang terjadi di daerahnya itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika