Sabtu 12 Sep 2015 14:41 WIB
Musibah Crane Jatuh

Kemenlu: 33 WNI Jadi Korban Jatuhnya Crane di Makkah

Petugas mengamankan lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram.
Foto: Reuters/Stringer
Petugas mengamankan lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri mengatakan jumlah warga negera Indonesia yang menjadi korban musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, pada Jumat (11/9) kemarin, terdata sebanyak 33 orang.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan hingga Sabtu pukul 01.00 waktu setempat diketahui 31 WNI mengalami luka dan dua lainnya meninggal dunia.

"Korban meninggal tersebar di dua lokasi, yaitu di Sektor 4 bernama Masnauli Sijuadil Hasibuan (59) Kloter MES, serta di RS Ajyad bernama Iti Rasti binti Darmini (57) Kloter JKS," kata di Jakarta, Sabtu (12/9).

Sesaat setelah peristiwa di kawasan Masjidil Haram itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin langsung memerintahkan tim dari Konsulat Jenderal RI di Jeddah dan Atase Haji untuk menuju lokasi kejadian. Tim dari KJRI dan Atase haji terus melakukan penyisiran untuk mencari kemungkinan masih ada WNI yang menjadi korban dalam musibah tersebut.

"Konjen RI bersama Staf Teknis Haji di Jeddah saat ini sedang melakukan koordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan bahwa WNI yang menjadi korban memperoleh penanganan terbaik," lanjut Lalu.

Jumat (11/9) sekitar pukul 17.30 waktu setempat, badai pasir dan angin kencang yang melanda Mekkah menyebabkan sebuah "crane" patah dan jatuh meruntuhkan bangunan Masjidil Haram.

Alat berat tersebut digunakan untuk merenovasi bangunan Masjidil Haram supaya dapat menampung lebih banyak jamaah calon haji. Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang sedang berada Arab Saudi langsung memerintahkan Menag dan memberikan bantuan optimal bagi korban asal Indonesia.

"Saya sudah meminta Amirul Haj (menteri agama RI-red) dan KJRI di Jeddah untuk beri bantuan seoptimal mungkin (bagi para korban-red)," kata Presiden dalam keterangan pers di Istana Raja Faisal, Jeddah, Jumat malam waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Jakarta.

Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Arab Saudi merupakan pemenuhan atas undangan Raja Salman bin Abdulaziz.

"Pada saat itu saya memperoleh informasi adanya musibah badai angin kencang dan hujan di Mekkah, termasuk di Masjidil Haram dan pemodokan haji pada pukul 17.30 WIB," kata Presiden.

Presiden sedianya ingin menengok langsung para korban asal Indonesia yang dirawat di Mekkah, namun hal itu urung dilakukan karena pertimbangan protokoler dan pengamanan tamu negara di Arab Saudi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement