Jumat 11 Sep 2015 16:30 WIB

Stok Hewan Kurban di Banyumas Mencukupi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ilham
Harga sapi kurban merangkak naik.
Foto: Antara
Harga sapi kurban merangkak naik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kebutuhan hewan kurban bagi umat Islam di Banyumas diperkirakan masih mencukupi. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan) Banyumas, Sugiyatno mengatakan, mengacu kebutuhan hewan kurban tahun lalu, seharusnya tidak ada masalah dengan ketersediaan hewan.

''Pada tahun lalu, jumlah hewan kurban yang disembelih ada sebanyak 3.500 ekor dan kambing 11 ribu ekor. Kalau kebutuhan hewan kurban tahun ini sama dengan tahun lalu atau naik sedikit, saya kira ketersediaan ternak sapi dan kambing di Banyumas akan sangat mencukupi,'' jelasnya, Jumat (11/9).

Dia menyebutkan, total populasi sapi di Babupaten Banyumas mencapai sekitar 16 ribu ekor. Sementara untuk populasi kambing, ada sebanyak 200 ribu ekor. ''Jadi sangat mencukupi,'' jelasnya.

Meski demikian, Sugianto mengakui, hingga saat ini masih belum bisa memperkirakan apakah jumlah hewan kurban tahun ini akan mengalami kenaikan atau penurunan. Hal ini karena harga hewan kurban mengalami kenaikan cukup tinggi dan kondisi perekonomian yang sedang menurun.

''Saya tidak bisa memperkirakan, apakah tahun ini jumlah hewan kurban akan mengalami penurunan atau tidak. Tapi jika orang sudah berniat untuk berkurban, biasanya sudah mempersiapkan dana sebelumnya,'' ujarnya.

Terkait pemeriksaan kesehatan hewan kurban, Sugiyanto mengaku, pihaknya sudah menyiapkan petugas pemeriksaan kesehatan. Untuk hewan yang dipelihara peternak di Banyumas, petugas dari Dinas Peternakan sudah secara rutin melakukan pemeriksaan. Sedangkan untuk hewan yang datang dari luar daerah, akan diperiksa oleh petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi yang bertugad di pos lalu lintas ternak.

Pada saat penyembelihan, petugas dari Kabupaten Banyumas juga akan turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan dengan memeriksa daging dan kondisi hewan kurban. ''Saya kira, semua persiapannya sudah memadai,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement