Jumat 11 Sep 2015 15:04 WIB

Penembakan Kementrian ESDM Bentuk Ancaman

Rep: c07/ Red: Esthi Maharani
Petugas Pusat Laboratorium Forensik usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gedung Kementerian ESDM di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/9).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas Pusat Laboratorium Forensik usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gedung Kementerian ESDM di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat Intelejen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan penembakan yang terjadi di Kantor Direktorat Jenderal Ketegalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/9) siang merupakan bentuk ancaman dari salah satu pihak yang tidak suka dengan Kementrian ESDM.

"Setiap tindakan yang menganggu keamanan dan pertahanan negara masuk ancaman," kata Nuning sapaan akrabnya kepada Republika.co.id Jumat (11/9).

Menurutnya ada kemungkinan pula dilakukan oleh mafia migas yang merasa terancam oleh keberadaan atau tindakan dari Kementrian ESDM yang dianggap mengancam keberadaan mereka.

"Bisa jadi mafia migas jadi memang harus ada penyelidikan integrated," ucapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika.co.id peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Ruang yang terkena tembakan adalah ruang yang ditempati oleh Kepala Unit Pengendali Kinerja, Dr. Widhyawan Prawiranata, yang merupakan salah satu staf khusus Kementerian ESDM.

Ruang tersebut berada di lantai 4 gedung Asean Energy Center, Dirjen Ketenagalistrikan kementerian ESDM. Beruntung saat peristiwa terjadi, Widhyawan sedang tidak berada di tempat.

Sebagai gambaran, ruang tersebut berjarak 10 meter dari ruang menteri, dan saat peristiwa terjadi Menteri ESDM sedang menerima tamu. Peluru menembus kaca setebal 5 mm menimbulkan lubang diameter 10 cm serta menembus pintu.

Pecahan kaca menimbulkan suara cukup keras dan didengar sejumlah orang. Awalnya karyawan disana tidak menyadari peristiwa penembakan, namun setelah mengecek ke sumber suara mereka terkejut dan langsung melaporkan ke Widhyawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement