Jumat 11 Sep 2015 13:02 WIB

Kunker ke Timteng, Jokowi Bakal Bahas Nasib WNI

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Indah Wulandari
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (11/9).
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kerja ke tiga negara di Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar. Isu perlindungan WNI akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam kunjungan kenegaraan Presiden kali ini.

Dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jokowi menyebut jumlah WNI yang berada di tiga negara tersebut ada 1,4 juta orang, baik yang berstatus mahasiswa maupun Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

WNI yang berstatus sebagai TKI mayoritas bekerja di sektor informal. TKI ini, kata Presiden, telah memberikan kontribusi besar, tidak saja kepada perekonomian ketiga negara tersebut, tapi juga bagi Indonesia.

Presiden akan meminta komitmen dari Arab Saudi, UEA dan Qatar untuk memberikan perlindungan pada WNI yang berada di negara mereka.

"Pemerintah akan mendorong agar ketiga negara memberikan perhatian dan perlindungan pada WNI dan pekerja Indonesia yang bekerja di sana," ucapnya.

Selama kunjungan kerja ke tiga negara di Timur Tengah tersebut, Jokowi akan didampingi Menteri bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain membahas WNI, Presiden juga berkomitmen untuk mempererat hubungan kerjasama dengan Arab Saudi, UEA dan Qatar. Pemerintah akan mendorong kemitraan dan kerjasama di sektor industri strategis, termasuk rencana pembelian beberapa produk alutsista Indonesia.

Berdasarkan catatan pemerintah, di bidang kerjasama ketahanan energi, tiga negara tersebut memproduksi 24 persen kebutuhan minyak dunia, memiliki 30 persen dari total cadangan minyak dunia dan 18 persen cadangan gas dunia.

Kunjungan ini juga akan difokuskan untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan tiga negara di Timur Tengah tersebut di bidang energi, guna mendukung ketahanan energi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement