Rabu 09 Sep 2015 20:10 WIB
Polemik DPR Temui Trump

Tantowi Yahya: Donald Trump Layak Ditemui Ketua DPR

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Donald Trump
Foto: EPA/Justin Lane
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengaku pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump hanya memenuhi undangan. Meski tidak ada dalam agenda rombongan DPR dalam lawatannya, pertemuan sebagai bentuk apresiasi Ketua DPR RI pada Donald Trump yang telah berinvestasi di Indonesia.

Tantowi merasa heran jika ada pihak yang mengatakan tidak pantas bertemu Trump. Sebab, Donald Trump bukan sosok narapidana, koruptor, atau penjahat. Dia seorang politisi. Statusnya saat ini masih menjadi bakal calon presiden AS.

Selain itu, dia juga pelaku bisnis sukses di AS dan dunia. Yang perlu dicatat, tegas juru bicara partai Golkar itu, Indonesia merupakan negara pertama investasi Donald Trump di Asia. “Jadi dikatakan Ketua DPR tidak pantas bertemu (Trump), saya tidak mengerti,” kata Tantowi di kompleks parlemen Senayan, Rabu (9/9).

Menurut Tantowi, Donald Trump adalah pengusaha yang menanamkan investasinya di Indonesia dalam bentuk properti perhotelan. Ini adalah investasi yang besar. Jadi, menurutnya, wajar jika Ketua DPR selaku perwakilan rakyat mengucapkan terima kasih.

“Cuma mengucapkan terima kasih, sembari menginginkan ada investasi lagi yang diletakkan dalam berbagai bidang,” kata Tantowi.

Politikus Partai Golkar ini menambahkan, di tengah kondisi Indonesia saat ini, kita memerlukan investasi dari pihak asing. Namun, bukan berarti ini harus dianggap DPR sedang mendekati Trump untuk investasi di Indonesia. Sebab, dalam pertemuan itu, Ketua DPR lebih banyak mengapresiasi yang sudah dilakukan Trump dengan investasinya di Indonesia.

“Kalau dianggap sesuatu yang memalukan saya kira kurang tepat,” tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement