REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman, Untoro Budiharjo mengatakan, instansinya turut mengatasi dampak pelemahan nilai rupiah yang terjadi saat ini. Di antaranya dengan mengadakan program pelatihan usaha.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan pembekalan bagi masyarakat agar bisa membuka usaha lebih mandiri. "Dampak rupiah ini tidak melulu mengakibatkan kerugian. Jadi ada yang untung juga. Makanya kami adakan pelatihan usaha," kata Untoro saat ditemui di Kantor Humas Setda Sleman, Rabu (9/9).
Menurutnya, usaha kerajinan berbahan baku lokal justru memperoleh untung besar saat rupiah melemah. Sebab penjualan produk menggunakan nilai dolar, dianggap lebih murah oleh konsumen luar negeri. Sehingga pesanan ekspor untuk kerajinan berbahan lokal meningkat.
Di sisi lain, pengrajin pun memperoleh keuntungan karena nilai dolar yang tinggi. Mereka bisa memperoleh margin yang cukup besar saat dirupiahkan. "Tapi ada juga memang yang rugi. Pada dasarnya kita harus menyeimbangkan kondisi ini," tutur Untoro.