REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menjadikan India sebagai pasar wisatawan asing yang potensial. Hal tersebut dilakukannya saat hadir dihadapan 700 buyers dan sellers yang tergabung dalam Pacific Asia Tour and Travel Mart 2015 yang digelar di Bangelore, India.
''Pasar India sendiri sangat potensial,'' katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (9/9).
Arief menjelaskan di India terdapat 360 juta orang dengan kelas ekonomi yang tergolong menengah atas. Untuk outbond turis dari India rata-rata terdapat 17 juta per tahun. ''Tapi hanya 240 ribu orang saja yang mampir ke Indonesia, yakni hanya kurang dari 1,5 persen. Solusinya tentu harus ada direct flight yang langsung dari beberapa kota di India ke Indonesia. Connectivity-nya harus dibuka,'' ujarnya.
Lantas kota-kota mana saja yang menjadi incaran? “Jalur Mumbai-Denpasar untuk pasar leisure atau pariwisata, rute Chennai-Kuala Namu Medan untuk family karena banyak kaluarga Medan yang masih punya nenek moyang di Chennai. Lalu New Delhi-Jakarta untuk pasar bisnis, diplomatik, dan lainnya,” papar Arief.
Ketika ada penerbangan yang berani membuka rute-rute itu, Kemenpar pun berkomitmen untuk mendukung promosi Wonderful Indonesia di kota-kota di India seperti New Delhi, Mumbai dan Chennai. Ia memilih kota-kota tersebut karena data-data potensi ekonominya.
''Turis asal India yang ke Indonesia selama ini terus meningkat dan salah satu yang paling pesat setelah Cina, yakni lebih dari 16 persen,'' jelasnya.