REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat untuk melakukan shalat meminta hujan (istisqa) di tengah rendahnya curah hujan di banyak daerah di Indonesia.
"Saya mengimbau umat Islam untuk mengadakan Shalat Istisqa untuk meminta turun hujan," kata Lukman lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (9/9).
Menag mengharapkan para ulama, pimpinan ormas Islam dan imam masjid agar berinisiatif mengajak masyarakat, khususnya umat Islam mengadakan Shalat Istisqa secara berjamaah. Shalat Istisqa sendiri merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dianjurkan untuk memohon turun hujan.
Shalat Istisqa dilakukan dengan dua rakaat yang dilanjutkan dengan khutbah. Dalam khutbahnya, khatib akan menjelaskan tentang urgensi Shalat Istisqa dan kebutuhan manusia akan rahmat Allah dalam semua hal. Kemudian, khatib meminta hujan kepada Allah dengan doa yang khusyuk.
Selain umat Islam, Menag juga mengimbau umat beragama lainnya turut berdoa agar hujan segera turun dan membawa berkah bagi umat manusia. "Saya juga mengajak seluruh umat beragama lainnya turut berdoa agar hujan segera turun dan membawa berkah", katanya.
Musim kemarau sendiri melanda Tanah Air dan sudah memasuki bulan keenam, terhitung sejak bulan Maret lalu yang ditandai menurunnya intensitas curah hujan. Hujan yang tak kunjung turun menyebabkan sumur penduduk mengering dan mulai mengancam lahan pertanian di beberapa wilayah di Indonesia.
Suhu panas akibat kekeringan panjang juga berdampak pada terbakarnya sebagian lahan hutan dan menyebabkan kabut asap yang mengganggu aktivitas penduduk hingga menyebabkan penyakit pernapasan.