REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat akan merayakan hari ulang tahunya ke-14 pada 9 September besok. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan akan menghadiri puncak perayaan HUT Partai Demokrat di kompleks parlemen.
Sekretaris Jenderal Demokrat, Hinca Pandjaitan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk kembali mengambil posisi penting di politik nasional. Salah satu strategi itu adalah menggeliatkan kembali gerakan kader Demokrat di parlemen dengan menghadirkan SBY.
SBY juga menjadi strategi 'jualan' calon kepala daerah yang diusung Demokrat di Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak. Sebab, foto SBY akan terpampang bersama calon kepala daerah di seluruh Indonesia. Sosok SBY inilah yang dinilai akan membuat suasana di DPR menjadi lebih segar lagi dengan kehadirannya di puncak perayaan hari jadi nanti.
"Itu (kehadiran SBY) akan membuat suasana baru lagi Demokrat di DPR, jadi jangan dipikir di hutan kami bisa, di kota kami pun main, besok tarung masuk ke situ (parlemen)," katanya.
Sebelumnya Ketua Fraksi Demokrat, Eddy Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan momentum perayaan ke-14 tahun ini, Demokrat berharap lebih maju untuk kesejahteraan rakyat. Sementara Fraksi yang menjadi perwakilan Demokrat di parlemen, bercita-cita untuk berbenah.
"Fraksi Demokrat berbenah, berikhtiar berbuat untuk bangsa," kata Ketua Fraksi Demokrat, Eddy Baskoro Yudoyono (Ibas) di kompleks parlemen Senayan, Selasa (8/9).
Untuk memberi perayaan di usia 14 tahun pada 9 September besok, Fraksi Demokrat sudah menyiapkan serangkaian agenda di kompleks parlemen. Antara lain, pameran foto, penanaman pohon, pertandingan tenis meja serta pertandingan sepak bola.
Ibas menegaskan, di kancah politik nasional, posisi Demokrat masih sama sebagai partai penyeimbang antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Terlebih, saat ini komposisi koalisi sedikit berubah dengan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Secara otomatis, posisi PAN di parlemen akan menjadi pendukung kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi.
"Kami akan menyeimbangkan politik sebagai mitra rakyat, mitra pemerintah dan mitra media," katanya.