Selasa 08 Sep 2015 16:20 WIB
PAN Gabung Pemerintah

Survei: Publik Berharap PAN Mampu Bantu Pemerintah Atasi Masalah Ekonomi

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, publik mendukung langkah PAN bergabung dengan pemerintah karena menginginkan pemerintahan yang kuat.

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, survei dilakukan di 33 provinsi. Menurutnya masyarakat berharap dengan gabungnya PAN, pemerintah semakin kuat untuk mengatasi melemahnya perekonomian.

"Sebanyak 64,41 persen responden menyatakan mendukung PAN bergabung dengan pemerintah karena menginginkan pemerintahan kuat untuk menjamin stabilitas politik yang dibutuhkan untuk pembenahan masalah ekonomi," ujar Rully, Selasa (8/9).

Selain itu, ia melanjutkan, ada 15,25 persen responden yang mendukung langkah PAN menganggap keberadaan Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih tidak lagi relevan. "Publik berharap partai-partai politik tidak lagi terkotak dalam kubu-kubu," kata Rully.

Kemudian sebanyak 10,17 persen responden menyatakan mereka mendukung PAN karena akan membuat pemerintah dan PAN saling diuntungkan. Di samping pemerintah semakin kuat, citra PAN juga bisa terbentuk positif jika kinerja pemerintah baik.

Sebelumnya pada Rabu (2/9), PAN menyatakan resmi bergabung dengan pemerintah yang difasilitasi Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto. Hal itu ditandai dengan datangnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan didampingi Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir dan Sekjen PAN Eddy Soeparno menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.

"Kami sepakat bulat menyatakan PAN bergabung dengan pemerintah untuk menyukseskan seluruh program pemerintah demi kepentingan bangsa dan negara seluruh Indonesia, kepentingan NKRI," kata Zulkifli Hasan.

Tetapi dalam keterangannya kepada presidium Koalisi Merah Putih pada sebuah pertemuan, Zulkifli menjelaskan bahwa PAN tidak pernah menyatakan keluar dari KMP atau masuk dalam Koalisi Indonesia Hebat.

Zulkifli menjelaskan PAN hanya menyatakan bergabung dengan pemerintah.

"PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah, jadi tidak ada pernyataan kami keluar KMP atau masuk KIH. KMP-KIH sudah tidak relevan lagi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement