REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon berencana melaporkan balik anggota Dewan yang melaporkan dirinya ke Mahkamah Kehormatan DPR (MKD). Hal tersebut berkaitan dengan kehadirannya di konferensi pers bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Saya akan melaporkan balik mereka ke MKD, karena mengada-ada dan menyebarkan informasi yang tidak benar," kata Fadli Zon dihubungi wartawan dari Jakarta, Selasa (8/9).
Fadli menyatakan rencana pelaporan itu akan dilakukan setelah dirinya kembali ke Tanah Air dari kunjungannya di Negeri Paman Sam. Lebih jauh Fadli juga menyayangkan beredarnya informasi yang membesar-besarkan masalah keikutsertaan istri dan anak anggota Dewan dalam kunjungan delegasi Pimpinan DPR RI ke Amerika Serikat.
Menurut Fadli, istri dan anak anggota Dewan yang ikut serta ke AS menggunakan biaya sendiri. Dia juga membantah kabar yang menyebut total delegasi anggota dewan ke AS berjumlah 60 orang. Menurut dia, total delegasi yang ikut hanya 14 orang terdiri atas Setya Novanto, Fadli Zon, Tantowi Yahya, Azis Syamsuddin, Michael Wattimena, Nurhayati Assegaf, Juliari Batubara, Roem Kono, Robert Kardinal, serta sejumlah staf.
"Setahu saya 14 orang total. Tidak ada 60 atau 73 orang, absurd," bantahnya.
Dia menegaskan jika keikutsertaan istri dan anak anggota Dewan yang menggunakan biaya sendiri dipermasalahkan, serta jumlah delegasi dipersoalkan, semestinya dilakukan perbandingan pula dengan keikutsertaan istri serta anak presiden dan wakil presiden dalam lawatan ke luar negeri, beserta jumlah anggota delegasinya.
Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto bersama Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon serta sejumlah anggota Dewan bertandang ke Amerika Serikat dalam rangka pertemuan parlemen sedunia. Dalam kunjungan ke Negeri Paman Sam itu delegasi pimpinan DPR, termasuk Fadli Zon kedapatan hadir di acara konferensi pers bakal calon Presiden AS Donald Trump terkait dukungan politiknya.
Hal ini menuai perdebatan di kalangan publik dan sejumlah anggota dewan telah melaporkan ihwal persoalan tersebut ke MKD.
Ikuti Whatsapp Channel Republika