REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan sejumlah daerah di Riau terpapar kabut asap pekat. Asap menyebabkan jarak pandang berkisar 100 hingga 400 meter.
"Jarak pandang paling buruk terjadi di Dumai dan Pelalawan yakni berkisar 100 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (8/9).
Sementara itu jarak pandang di Pekanbaru sekitar 400 meter dan Kota Rengan Kabupaten Indragiri Hulu 300 meter. Menurut Sugarin, berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua pada Selasa pukul 05.00 WIB hanya terdeteksi satu titik panas di Riau yakni di Rokan Hilir.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa asap tebal yang menyelimuti sebagian Riau merupakan asap kiriman dari provinsi tetangga. "Jika melihat arah angin secara umum dari Selatan ke Utara. Sementara tidak ada titik api terpantau hari ini. Jadi asap ini bisa jadi adalah kiriman provinsi tetangga," ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala BPBD Riau Edwar Sanger yang menjelaskan bahwa pada Selasa pagi tidak terdeteksi adanya titik api. "Sementara di Jambi dan Sumsel terdapat puluhan titik panas dengan arah angin mengarah ke Riau. Otomatis kita dapat limpahan asap," kata Edwar.
General Manager Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Dani Irawan mengatakan bahwa Selasa pagi sejumlah maskapai telah melakukan penerbangan. "Walaupun sempat delay, tapi dua maskapai telah terbang. Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta sudah boarding," kata Dani.