REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bandar Udara Pekanbaru menyiapak pos kesehatan untuk calon penumpang yang terpapar asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau.
"Kita siapkan obat-obatan serta masker untuk calon penumpang. Kita juga selalu siapkan masker kepada penumpang pesawat yang tiba di Pekanbaru," kata Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pekanbaru Albert Jefferson, Senin (7/9).
Ia menjelaskan Pos Kesehatan yang berlokasi dilantai satu pintu masuk kedatangan tersebut baru dibuka hari ini.
"Untuk berapa lama bukanya kita belum pasti. Tergantung kondisi kabut asap," ujarnya.
Menurutnya seluruh obat-obatan dan masker yang disediakan oleh Pos Kesehatan yang diinisiasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II tersebut gratis dan bisa digunakan oleh calon penumpang atau pengantar dan penjemput.
Ia mengatakan dengan adanya kantor kesehatan tersebut dapat membantu kepada calon penumpang dari ISPA sebelum mereka bepergian.
Sebelumnya sejak awal September lalu Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru mengalami gangguan akibat kabut asap pekat di Pekanbaru.
Hasilnya ratusan penumpang terlantar akibat jadwal yang terganggu tersebut. Pada Jumat lalu (4/9), terlihat ribuan penumpang melakukan pengembalian tiket karena tidak jelasnya nasib mereka.
Sementara itu pada hari Senin ini penerbangan di Bandara SSK II sempat mengalami gangguan setelah jarak pandang hanya berkisar 200 meter. Namun penerbangan kembali normal menjelang siang dengan jarak pandang mencapai 1.000 meter.
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Kabupaten Pelalawan hanya berkisar 50 meter akibat kabut kasap yang menyelmuti sebagian wilayah Riau sejak dua pekan terakhir terus memburuk.
"Pelalawan merupakan daerah dengan kabut asap paling tebal hingga menyebabkan jarak pandang 50 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Senin.
Selain Pelalawan, kabut asap tebal juga yang dirilis BMKG Pekanbaru pukul 07.00 WIB menyelimuti Pekanbaru dan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dengan jarak pandang masing-masing berkisar 200 meter. Sementara itu di Dumai jarak pandang tercatat sekitar 800 meter.
BMKG menyatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua terdapat 45 titik panas yang terdeteksi di tujuh kabupaten di Provinsi Riau.