Ahad 06 Sep 2015 02:54 WIB

PBNU: RI Harus Berani Wujudkan Kedaulatan Energi

Rep: c33/ Red: Taufik Rachman
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyatakan Indonesia harus mengelola kekayaan bangsa dengan baik. Indonesia harus berani mengambil kebijakan terkait kedaulatan energi.

Kiai Said mengakui Indonesia sebenarnya memiliki alam yang sangat kaya. Menurutnya kekayaan tambang, hutan, flora dan fauna Indonesia harus dimanfaatkan demi kepentingan masyarakat.

"Kekayaan minyak dan bahan tambang harus menjadi sumber kedaulatan energi serta hutan yang luas harus dikelola demi kemasyalahatan umat," ujarnya dalam pidato pelantikan  sebagai Ketua PBNU periode2015-2020 di Jakarta, Sabtu (5/9).

 

Ia menilai saat ini kebutuhan mengoptimalkan kekayaan Indonesia sangat penting, mengingat nilai tukar rupiah yang semakin melemah. Menurutnya, pemerintah harus berani mengambil kebijakan kedaulatan energi.

"Ada tiga sumber kekayaan yang menjadi milik bersama : air,energi dan hutan itu harus dimanfaatkan untuk masyarakat bersama. Tentu ini harus menjadi inspirasi untuk tegakan bangsa yang berdaulat secara politik dan budaya," ujarnya.

 

Dengan kekayaan yang sangat melimpah itu, Kiai Said merasa heran dengan jumlah pengangguran yang tergolong tinggi. Sehingga ia berharap dengan kedaulatan energi bisa menurunkan jumlah pengangguran.

Ia pun menegaskan kalau umat Islam harus memiliki mental berkompetisi. Menurutnya, lewat mental berkompetisi itulah rakyat Indonesia mampu bersaing secara domestik maupun internasional.

 

"Meski negara ini kaya tapi masih ada negara yang miskin jadi perlu ada lowongan pekerjaan yang luas dan pembenahan mental supaya mampu berkompetisi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement