Jumat 04 Sep 2015 22:24 WIB

Warga Lampung Mulai Sulit Air Bersih

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kesulitan Air Bersih. Sejumlah warga mengambil air dari sebuah sendang di Lelea, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (8/7).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Kesulitan Air Bersih. Sejumlah warga mengambil air dari sebuah sendang di Lelea, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebagian warga di Bandar Lampung dan daerah lain, mulai kesulitan mencari air bersih. Musim kemarau yang hampir empat bulan ini, membuat sumur-sumur warga mulai kering.

Warga terpaksa mengambil air bersih untuk kebutuhan dapur, di daerah jauh dari pemukiman penduduk. "Kami terpaksa cari turun-naik bukit, sekitar setengah kilometer lebih dari rumah," kata Heri, warga Sukabumi, Bandar Lampung, Jumat (4/9).

Untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK), ia mengambil air bersih di bawah lereng bukit yang masih ada hutannya. Sedangkan sumur galiannya sedalam 15 meter sudah kering. Sedangkan untuk minum, ia terpaksa membeli air isi ulang galon.

Di Trimulyo, Kabupaten Pesawaran, Lampung, karena sumur sudah mengering, warga terpaksa berjalan mengangkut air di sungai yang jauh dari pemukiman penduduk. "Kalau sumur sudah tidak ada airnya lagi karena kemarau panjang," ujar Wito, warga Trimulyo, Tegineneng, Pesawaran.

Untuk minum, ia terpaksa menyaring air yang diambil dari sungai, karena warna dan baunya sudah berubah. "Sekarang air sungai bisanya untuk cuci aja. Kalau untuk keperluan dapur harus disaring dulu," ujarnya.

Sedangkan warga pKelurahan Kaliawi,  Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, mendapatkan pasokan  air bersih dari PDAM Way Rilau, Jumat (4/9) siang.

Sekitar 30-an kepala keluarga menyambut gembiran kedatangan mobil tangki PDAM ke kampungya. Kampung ini sudah tidak memiliki air bersih lagi untuk minum. Sedangka untuk MCK mereka harus membeli dengan jeriken pesanan.

Kabag Humas PDAM Way Rilau, Rozi Amri, mengatakan pihaknya terus menyalurkan air bersih ke perkampungan yang dilanda kemarau, dan juga setelah ada permintaan warganya. "Hari ini kami kirim air bersih ke Kaliawi," katanya.

Sedangkan pelanggan PDAM Way Rilau di kota Bandar Lampung, terpaksa dilakukan penjatahan air bersih, yang selama ini mengalir ke rumah-rumah. Pasalnya, debit air di PDAM mulai menyusut tujuh persen.

Rozi mengatakan ada pembatasan pendistribusian air bersih ke pelanggan. Bagi pelanggan yang airnya mengalir 24 jam dibatasi menjadi 12 jam. Pelanggan yang menerima pasokan air seharian, menjadi setengah hari, dan ada jadwal penggiliran pengaliran air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement