Jumat 04 Sep 2015 20:51 WIB

Pemda Diminta Padamkan Api Sumber Kabut Asap

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Jokowi
Foto: antara
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah daerah (Pemda) harus berada di tengah-tengah masyarakat untuk mengatasi bencana kabut asap yang menerpa wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Presiden Joko Widodo meminta kepekaan Gubernur, Bupati dan Walikota di daerah bencana asap untuk tetap berada di tengah masyarakat dan melaksanakan kegiatan mendesak memadamkan sumber api.

"Pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan masyarakat agar mengerahkan segala kemampuan untuk memadamkan api secepatnya dan menjaga keselamatan dan kesehatan warga ," kata Presiden dalam arahannya kepada Panglima TNI, KSAD, KSAL, KSAU, Mendagri, Menteri ESDM, Kepala BNPB, dan Sekjen Kemhut, di Jakarta, Jumat (4/9).

Di saat bersamaan, Presiden juga mengajak masyarakat berpartisipasi untuk memadamkan api.

Setelah masa darurat kabut asap reda, Presiden meminta pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan masyarakat bekerja sama untuk sesegera mungkin membuat terobosan solusi permanen untuk mengatasi bencana asap. Sumber api penyebab asap yang menutup langit telah mengganggu aktivitas warga harus dimatikan selamanya.

"Sudah saatnya kebiasaan land clearing tidak boleh dilakukan dengan pembakaran. Land clearing yang mau gampangnya saja dengan pembakaran bila terbukti ada pelanggaran hukum harus dilakukan penegakan hukum yang terukur," kata Presiden.

Pemerintah telah berupaya terus menurunkan jumlah titik-titik kebakaran. Terhitung sepanjang Januari-September 2015 tercatat penurunan jumlah titik api.

Dibandingkan dengan kondisi yang sama pada 2014, jumlah titik api telah turun 52-58 persen. Namun demikian, perlu kewaspadaan penuh mengingat kemarau yang masih panjang, bencana asap akan mencapai puncaknya pada September hingga Oktober.

Dalam jangka pendek pemerintah memanfaatkan model hujan buatan dan pemadaman dari udara dan dari darat. Saat ini jumlah pesawat dan helikopter yang dikerahkan untuk melakukan pemadaman dari udara terdiri atas Riau 1 pesawat dan 3 helikopter, Sumatera Selatan 1 pesawat dan 2 helikopter, Kalimantan Barat 1 pesawat, 1 helikopter, dan 1 Camov, Kalimantan Tengah 2 helikopter dan 1 unit MI-171, Kalimantan Selatan 1 unit Camov, Jambi 2 unit MI-8  dan Superpuma.

Presiden Jokowi juga telah menugaskan Panglima TNI untuk membantu mengerahkan tambahan pesawat TNI dan personilnya. Bagi kementerian dan lembaga terkait, Presiden meminta agar berkonsentrasi dan mengerahkan program kerja pemerintah ke provinsi terdampak. Beberapa program pemerintah akan disesuaikan dengan kondisi daerah bencana asap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement