Jumat 04 Sep 2015 10:10 WIB

Wah, Ternyata Semut Rangrang Dongkrak Hasil Panen Petani

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Semut rangrang
Foto: richard-seaman.com
Semut rangrang

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- ROLers, semut selama ini dianggap sebagai hama, khususnya jenis semut rangrang dari genus Oecophylla. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam  Journal of Applied Ecology menyebutkan bahwa semut rangrang ternyata bisa mendongkrak hasil panen petani. Kok bisa?

Dilansir dari IFL Science, Jumat (4/9), semut rangrang ini bisa menggantikan pestisida kimia yang membunuh hama tanaman. Mereka adalah biokontrol baru yang sebetulnya sudah sejak lama digunakan sebagian petani di Cina dan Vietnam.

Sekitar 1.700 tahun lalu, petani-petani di Cina melepaskan semut rangrang di kebun jeruk mereka. Pada 2008, sebuah studi menemukan bahwa semut rangrang memakan dan mencegah penyebaran hama pertanian sehingga meningkatkan pendapatan bersih dari hasil panen petani di Vietnam hingga 71 persen. Ribuan petani di Vietnam pun mulai beralih ke pestisida semut ini untuk meningkatkan hasil panen kacang mete mereka.

Untuk melihat apakah semut dapat digunakan sebagai pestisida berkelanjutan, Joachim Offenberg dari Aarhus University meneliti semut rangrang sebagai pengelola hama terpadu. Semut rangrang ternyata bisa mengurangi jumlah hama dan meningkatkan hasil panen beberapa jenis tanaman.

Terlebih lagi, semut rangrang memiliki sifat-sifat menguntungkan ketimbang 13 ribu spesies semut lainnya. Menurut penelitian, spesies semut lain juga menunjukkan potensi sebagai pengendali hama arthropoda, gulma, dan penyakit tanaman di kebun, hutan dan peternakan.

Dua perusahaan Eropa kini mulai mengembangkan peternakan semut rangrang dan menyediakan bibitnya untuk petani. Denmark bahkan ingin mendirikan pusat pembibitan semut rangrang di Afrika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement