Jumat 04 Sep 2015 08:06 WIB

Harga Air Mencekik di Lereng Merapi

Rep: edy setiyoko/ Red: Teguh Firmansyah
Kemarau ekstrem (ilustrasi).
Foto: cctv america
Kemarau ekstrem (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Harga air baku di lereng Gunung Merapi wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jateng, kian mencekik. Kenaikkan harga jelas bukan lantaran pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Tapi, semakin sulitnya memperoleh air bersih seiring memasuki puncak musim kemarau panjang.

Harga air bersih hingga lereng Gunung Merapi sana, berangsur merangkak naik terus. Belakangan, mencapai Rp 250 ribu per tangki truk ukuran 6.000 liter. ''Sekarang, sudah menembus angka Rp 285 ribu,'' kata Sukamto (50) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Boyolali, Jum'at (4/9).

Menurut Sukamto, tarif harga air bersih di sana tidak sama. ''Harga tergantung lokasi daerah yang dituju. Semakin jauh dan lokasi sulit dijangkau, harga semakin mahal. Karena, untuk menuju lokasi butuh tenaga ekstra dan ongkos kendaraan mahal,'' katanya.

Warga tidak hanya didera mahalnya harga, tapi juga susahnya pesan air. Pemesan harus mengantre lama. Ini saking banyaknya warga yang membutuhkan air baku. ''Hari ini pesan, belum tentu besok sudah dikirim,'' kata Warsiyo (56), warga Desa Balenrante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement