Kamis 03 Sep 2015 21:40 WIB

Ancaman PHK Bayangi Buruh Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Maman Sudiaman
Deddy Mizwar
Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ancaman PHK pada buruh di Jawa Barat terkait penurunan ekonomi saat ini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi.

"Kami menyadari hal ini, makanya kami selalu mendorong program penciptaan wirausaha baru," ujar Wagub Jabar Deddy Mizwar kepada wartawan, Kamis (3/9).

Menurut Deddy, program wirausaha baru memberi kesempatan pada buruh mendirikan usaha dengan difasilitasi kredit dan kemudahan. Seperti, sertifikasi produk oleh Pemprov Jabar. "Tapi banyak yang memilih menjadi buruh, padahal ini harusnya bukan satu-satunya pilihan," katanya.

Dengan menjadi wirausaha, kata dia, buruh berpeluang memperbaiki nasibnya. Namun karena pola pikir masyarakat masih banyak yang usai lulus sekolah lalu menjadi buruh pabrik, peluang ini tidak begitu dianggap menarik.

Kondisi buruh di Jabar saat ini, kata dia, juga terancam oleh serbuan tenaga kerja asing terutama dari China. Kondisi ini diperburuk dengan statement Jokowi yang tidak mengharuskan pekerja asing berbahasa Indonesia. "Ini kan jadi masalah. Kalau perlu [ada kebijakan] dua tahun di sini harus bisa Bahasa Indonesia," katanya.

Menurutnya ketika memasuki MEA 2015, persaingan tenaga kerja tidak bisa dicegah. Dia menilai kompetensi tenaga kerja lokal harus ditingkatkan untuk bisa bersaing dengan pekerja asing.

"Kami tidak bisa proteksi (tenaga kerja asing) karena ini persoalan kompetensi," katanya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement