REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ribuan warga Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) turun ke jalan menyambut pasangan calon bupati-wakil bupati Bima Abdul Khayir-Abdul Hamid (KH). Kaum ibu di Sape terharu melihat pasangan pasangan calon independen yang diusung warga Bima lewat 44.027 dukungan KTP.
Marsita (48 tahun), salah seorang ibu rumah tangga mengaku terharu dengan pasangan KH. Menurutnya, banyak warga Sape yang harap-harap cemas saat menunggu pengundian nomor urut calon bupati Bima. "Apalagi saat menunggu hasil verifikasi faktual KPU, waktu itu warga berharap lolos dan ternyata diloloskan KPU," ungkap Sita, kemarin.
Dia berharap, lolosnya KH menjadi peserta Pilkada Bima bisa menjadi kemenangan rakyat nantinya. "Perjuangan KH adalah perjuangan rakyat Bima juga," ujarnya.
Mustamin, salah seorang warga Desa Parangina, Kecamatan Sape ini, tidak menyangka bila pasangan yang dijuluki kuda hitam ini bertandang di kampungnya. Menurutnya, baru kali ini ada calon bupati Bima yang mau datang dengan berjalan kaki dan masuk ke gang-gang kecil untuk menemui warga. "Bulu kuduk saya sampai merinding ketika KH datang dengan massa yang begitu banyak," ujarnya.
Calon independen bupati Bima Abdul Khayir dan calon wakil bupati Bima Abdul Hamid (KH) akan mengandalkan tatap muka secara langsung dengan masyarakat. Pasangan KH akan berkeliling dan terjun langsung ke kampung-kampung di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Agar tidak dibilang meniru gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi), KH menggunakan istilah Bima untuk terjun ke masyarakat, yakni lamba rasa.
Sebelumnya, KPU Kabupaten Bima menggelar Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, Selasa (25/8). Secara mengejutkan, pasangan calon bupati Bima dari jalur perseorangan Abdul Khayir-Abdul Hamid (KH) meraih nomor urut 1.