REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 50 ribu buruh yang tergabung dalam beberapa serikat pekerja Indonesia akan memedati Sarinah dan Patung Kuda (Monas). Sebelumnya, para buruh akan memadati Bundaran Hotel Indonesia (HI), Namun tidak jadi.
"Karena mempertimbangkan kemacetan yang akan terjadi," ujar Sekertaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI), Sugianto kepada Republika, Selasa (1/9).
Sugianto menuturkan akan banyak buruh yang tiba di DKI Jakarta pada pukul 10.00 WIB. Mereka semua datang dari seluruh Indonesia dengan beberapa perwakilan. Mereka semua sepakat langsung terpusat di patung kuda.
Selain buruh dari Jabodetabek, ada beberapa buruh daerah lain yang akan hadir seperti dari Cilegon, Karawang, Sukabumi, Bandung, dan Serang. Selain itu, para buruh yang datang dari Jawa Timur datang dengan lima bus sejak semalam dan menginap di kawasan Monas.
Tidak hanya dari pulau Jawa, sekitar 100 orang dari Papua ikut meramaikan dalam menyuarakan pendapat yang rencananya akan di sambut beberapa menteri. Menteri tersebut antara lain Menteri Serketaris Kabinet (Mensekab), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menaker), dan Menteri terkait ketenagakerjaan.
Ada tiga faktor yang memaksa para buruh bergerak serempak. Pertama soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kurangnya daya beli bagi buruh, dan mudahnya orang asing bekerja di Indonesia.