Ahad 30 Aug 2015 15:29 WIB

Sembilan Desa di Kuningan Darurat Kekeringan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Petani di sawah yang alami kekeringan.
Foto: Antara
Petani di sawah yang alami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kekeringan akibat musim kemarau panjang mulai melanda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sebanyak sembilan desa yang tersebar di Kota Kuda tersebut telah ditetapkan darurat kekeringan.

''Daerah-daerah itu mengalami kekeringan paling parah dibandingkan lainnya,'' ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin kepada Republika, akhir pekan kemarin.

Agus menyebutkan, sembilan desa tersebut tersebar di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Cibeureum, Kecamatan Cidahu, Kecamatan Cimahi, dan Kecamatan Ciawigebang. Daerah-daerah itu ditetapkan darurat kekeringan sejak Agustus 2015.

Menurut Agus, sembilan desa tersebut mengalami krisis air bersih sehingga menyulitkan warganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, daerah itu juga mengalami kekeringan di areal persawahannya.

Agus menjelaskan, krisis air bersih terjadi karena daerah tersebut tidak memiliki sumber mata air dan bak penampungan. Jika pun ada sumber mata air, letaknya sangat jauh dari pemukiman penduduk.

Untuk mengatasi krisis air bersih itu, lanjut Agus, pihaknya telah bekerja sama dengan PDAM dan PMI Kabupaten Kuningan untuk mengirimkan tanki air. Setiap dua hari sekali, tangki air dikirimkan ke desa-desa tersebut.

Selain itu, untuk jangka panjang, BPBD Kabupaten Kuningan telah mengajukan permohonan bantuan pompa air dan pembuatan bak penampungan di sembilan desa tersebut. ''Kami mengajukan permintaan bantuan itu ke BPNP,'' terang Agus. Dia berharap, bantuan tersebut bisa terealisasi untuk mengurangi dampak kekeringan.

Sementara itu, untuk mengatasi kekeringan pada areal persawahan, telah disiapkan mesin pompa air. Dengan adanya mesin itu, petani bisa menyedot air untuk mengairi sawah mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement