Ahad 30 Aug 2015 15:08 WIB
Rupiah Melemah

Lima Perusahaan di Cimahi Berencana PHK Pekerjanya

Rep: C12/ Red: Ilham
phk (ilustrasi)
Foto: cbc.ca
phk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Lima perusahaan di Kota Cimahi berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap para pegawainya akibat kondisi lemahnya rupiah terhadap dolar AS yang kian memburuk. Potensi jumlah pekerja yang terkena imbas jika rencana tersebut dilakukan sebanyak 5.000 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial (Disnakertransos) Kota Cimahi, Benny Bachtiar menuturkan, kondisi lemahnya perekonomian nasional saat ini mengakibatkan lima perusahaan tersebut kesulitan melakukan aktifitas produksinya. Mereka tak mampu menutupi naiknya ongkos produksi dan operasional.

"Kebanyakan memang perusahaan tekstil, total tenaga kerjanya sampai 5.000 orang," ujar Benny, Ahad (30/8). Namun, ia enggan menyebutkan nama lima perusahaan yang berencana memberhentikan pegawainya dengan alibi akan menimbulkan gejolak pada perusahaan dan pegawainya.

Selain kondisi ekonomi, keinginan perusahaan memberhentikan pegawai karena rencana pemindahan lokasi perusahaan. Beberapa perusahaan ingin pindah dari Cimahi ke wilayah timur Jawa Barat, seperti Majalengka dan beberapa daerah di Jawa Tengah. "Lima perusahaan itu belum menginformasikan lagi kepada saya, apakah jadi atau tidaknya," kata dia.

Sebenarnya, ia menjelaskan, dampak lesunya perekonomian nasional terhadap industri Kota Cimahi sudah terasa pada awal tahun ini. Bahkan, itu sudah terjadi sebelum rupiah menembus angka Rp 13 ribu per dolar AS. "Kalau dampak, dari awal tahun sudah mulai terasa, sudah mulai adanya pengurangan jam kerja, hari kerja," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement