REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Victor E. Simanjuntak berjanji akan mengungkap nama capim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi tersangka, pada pekan depan.
"Saya janji hari Senin (31/8) sore saya rilis," ujar Victor, Sabtu (29/8).
Ia mengatakan kasus yang disebut-sebut melibatkan calon pimpinan KPK tersebut merupakan perkara yang ditanganinya.
"Ada laporannya ke saya," katanya.
Sebelumnya Kabareskrim Komjen Budi Waseso mengatakan ada salah seorang capim KPK yang ditetapkan sebagai tersangka. Jenderal bintang tiga itu mengatakan kasus tersebut merupakan kasus lama.
"Kasusnya sudah lama, tiga bulan lalu dilaporkan," kata Budi.
Kendati demikian pihaknya masih bungkam ketika ditanya nama capim tersebut. Begitupun dengan para anggota Pansel Capim KPK saat ditanyai perihal yang sama.
"Itu bukan kewenangan kami. Nama tersangka harusnya keluar dari sini (Polri)," kata anggota Pansel KPK Yenti Garnasih.
Yenti pun menegaskan Pansel akan mencoret nama tersebut dari seleksi capim KPK.
Ke-19 nama Capim KPK yang lolos tahap 3 adalah Ade Maman Suherman (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Universitas Jenderal Soedirman), Agus Rahardjo (Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah), Alexander Marwata (Hakim Ad Hoc Tipikor PN Jakarta Pusat), Basaria Panjaitan dari Polri, Budi Santoso (Komisioner Ombudsman RI), dan Chesna Fizetty Anwar (Direktur Kepatuhan Standard Chartered Bank).
Selain itu Firmansyah TG Satya (Pendiri dan Direktur Intercapita Advisory), Giri Suprapdiono (Direktur Gratifikasi KPK), Hendardji Soepandji (Presiden Karate Asia Tenggara SEAKF), Jimly Asshiddiqie (Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI), Johan Budi Sapto Pribowo (Plt Pimpinan KPK), dan Laode Muhamad Syarif (Rektor FH Universitas Hasanudin).
Selanjutnya Moh Gudono (Ketua Komite Audit UGM), Nina Nurlina Pramono (Direktur Eksekutif Pertamina Foundation), Saut Situmorang (Staf Ahli Kepala BIN), Sri Harijati (Direktur Jamdatun Kejaksaan Agung), Sujanarko (Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi dan Instansi KPK), Surya Tjandra (Dosen FH Unika Atma Jaya), dan Yotje Mende (mantan Kapolda Papua).