REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengaku belum dapat memberikan penjelasan lebih banyak soal usulan tim yang dibentuk untuk menangani proyek kereta api (KA) cepat.
"Ketuanya Pak Darmin (Menko Perekonomian), saya anggotanya. Belum ada rapat sampai sekarang, mungkin minggu depan," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (28/8).
Ia mengatakan sebagai anggota, Kemenhub akan memberikan pertimbangan. Untuk keputusannya, apakah Jepang atau Cina yang akan memenangkan persaingan, Jonan menilai hal tersebut tergantung persetujuan presiden.
Pembangun sejumlah proyek infrastuktur Indonesia memang mempunyai daya tarik yang luar biasa bagi negara-negara lain. Bahkan, Jepang sampai mengutus Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi untuk datang ke Indonesia guna membahas kerjasama sejumlah proyek yang akan dijalankan pemerintah, salah satunya KA cepat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku senang dengan ketertarikan Jepang, namun untuk mewujudkannya, Jepang harus berkompetisi dengan Cina yang juga ingin mendapatka proyek tersebut.
"Indonesia senang ada kompetisi, bagaikan gadis cantik diperebutkan dua pemuda," ujarnya beberapa waktu lalu di kantornya.