Jumat 28 Aug 2015 19:25 WIB

Empat Tuntutan Buruh untuk Pemerintah

Rep: c36/ Red: Karta Raharja Ucu
Demo buruh  (ilusrasi)
Foto: Republika/WIhdan Hidayat
Demo buruh (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Kota Tangerang berencana menggelar aksi demonstrasi pada 1 September mendatang. Sedikitnya ada empat tuntutan yang akan diutarakan dalam aksi tersebut.

Ketua SPMI Kota Tangerang, Riden Hatam Aziz, mengaku akan fokus pada tuntutan jaminan tidak adanya PHK bagi para pekerja. Sebab, diperkirakan akan sangat banyak buruh yang dirugikan akibat semakin tidak stabilnya iklim industri nasional.

"Kami perkirakan akan ada 5.000 anggota kami yang terimbas PHK. Itu baru kami saja, belum yang lainnya. Karenanya, pemerintah harus menjamin bahwa secara nasional gelombang PHK tidak terjadi," tegasnya saat dihubungi Republika, Jumat (28/8) sore.

Selain tuntutan di atas, para buruh juga akan menyuarakan tiga tuntutan lain. Pertama, mereka meminta pemerintah menurunkan harga BBM. Harta BBM yang terus bergerak naik dinilai berpengaruh terhadap lesunya industri.

Kedua, kaum buruh meminta pemerintah untuk memberikan jaminan pensiun sesuai regulasi yang ada. Jaminan pensiun tidak boleh berada di bawah peraturan yang disepakati.

Ketiga, mereka ingin kenaikan upah pada 2016 minimal sebesar 25 persen dari jumlah upah saat ini. Sebab, upah yang ada belum bisa menjamin daya beli para pekerja. Akibatnya, laju industri pun tetap lesu.

Riden melanjutkan akan ada 5.000 orang buruh dari industri otomotif dan elektronik yang menggelar aksi pada 1 September. "Kami akan menggelar aksi secara bergelombang setiap tiga hari sekali. Aksi lanjutan akan kami gelar 3 dan 5 September hingga tuntutan benar-benar diindahkan pemerintah," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement