REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Nasrullah mensinyalir ada upaya sistematik untuk melemahkan peran pengawas di daerah. Caranya dengan tidak mengucurkan secara penuh dana untuk pengawasan.
“Saya tangkap terkesan sistematik di daerah tertentu yang dengan sengaja menghilangkan powernya pengawas karena dia lihat pengawas nggak main-main di daerah ini, proses beneran ini,” ujarnya, Jumat (28/8).
Nasrullah juga menyayangkan sikap pemerintah daerah (pemda) yang justru tidak mensupport penyelenggara dalam mensukseskan Pilkada.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan jika kecenderungan pelemahan panwas tersebut benar adanya, maka Bawaslu harus segera menindaklanjutinya dengan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Apalagi, kalau pelemahan dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang kepala daerahnya kembali mencalonkan diri dalam Pilkada (petahana), pasalnya kuat dugaan ditahannya anggaran lebih banyak dilakukan oleh petahana.
“Saya kira harus cepat merespon ini dan memastikan penyeselesaiannya gimana, apalagi ada indikasi begitu,” ujar Titi.
Sementara untuk panwas daerah yang minim anggarannya, Titi menyarankan agar dapat menyiasatinya dengan memanfaatkan peran berbagai pihak khususnya masyarakat. Hal ini agar jangan sampai anggaran menjadi alasan tidak terawasinya Pilkada dengan benar.