REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mengoperasikan sarana transportasi massal bus Transjakarta selama 24 jam di wilayah ibukota.
"Ke depannya, kita menginginkan supaya bus Transjakarta bisa beroperasi terus-menerus selama 24 jam. Untuk itu, kita lakukan berbagai upaya," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (28/8).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, salah satu upaya yang dilakukan Pemprov DKI untuk merealisasikan rencana tersebut adalah dengan terus melakukan penambahan unit-unit armada bus Transjakarta.
"Penambahan unit-unit armada bus Transjakarta terus kita lakukan sampai dengan saat ini. Bahkan direncanakan pada akhir tahun ini kita akan membeli sebanyak 509 unit armada bus baru," ujar Ahok.
Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan nantinya ratusan unit armada bus yang baru itu akan menggantikan armada yang sudah berusia tua dan tidak layak lagi untuk dioperasikan.
"Rencana lainnya, yaitu bus-bus yang sudah lama itu akan kita perbaiki, atau direkondisi lagi, sehingga dapat dioperasikan kembali, terutama untuk dijadikan angkutan malam hari (amari) Transjakarta," tutur Ahok.
Sementara itu, untuk karoserinya, dia mengaku hanya akan menggunakan karoseri buatan dalam negeri, bukan yang impor buatan Tiongkok karena dianggap kurang baik, baik dari segi maupun ketahanannya.
"Dan bus-bus hasil rekondisi itu sengaja hanya akan kita operasikan pada malam hari supaya lebih awet. Selain itu, apabila sewaktu-waktu rusak atau mogok, maka tidak akan mengganggu operasional Transjakarta yang siang hari," ungkap Ahok.
Seperti diketahui, saat ini telah ada tujuh koridor bus Transjakarta yang dilengkapi dengan layanan malam hari, antara lain Koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 2 (Pulo Gadung-Harmoni), Koridor 3 (Harmoni-Kalideres), Koridor 5 (Ancol-Kampung Melayu), Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni), Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) dan Koridor 10 (Cililitan-Tanjung Priok).