REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA - Praktisi TI, Onno W Purbo mengatakan dalam mendesain sebuah website hanya menghabiskan dana puluhan juta rupiah, tidak sampai miliaran rupiah, seperti website kontroversial www.revolusimental.go.id yang dikabarkan hingga milyaran rupiah.
"Kalau di antara kita biasanya belasan juta sampai dengan Rp 20 Juta atau Rp 30 juta," kata Ono kepada ROL, Kamis (27/8).
Besaran biaya tersebut, sambung Ono, tergantung dengan komplexitasnya desain web tersebut. Sebelumnya, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meluncurkan website www.revolusimental.go.id. Baru tiga hari diluncurkan, website tersebut sudah diretas padahal dari isu yang berkembang pembuatan website tersebut menilai biaya hingga Rp 140 miliar.
Namun, Kemenko PMK langsung membantahnya dan memberikan pernyataan anggaran untuk website tersebut dalam APBNP hanya mencapai Rp 200 juta. Dia mengatakan pro dan kontra kerap terjadi. Banyak orang menilai pembuatan website tak harus menelan biaya sebesar itu.
Tetapi tak sedikit orang yang bicara bahwa biaya senilai Rp 200 juta tak ada apa-apanya. Sehingga, lanjutnya, penilaian ini sangat relatif karena ada website yang gratis.
Sementara itu, Pakar keamanan cyber dari CISSReC (Communication and Informastion System Security Research Center) Pratama Persadha mengatakan dari pengecekan yang ia lakukan, website tersebut menggunakan sharehosting. Seharusnya, sambung dia, Kementerian yang mempunyai anggaran besar bisa menggunakan private server.
Pratama menyarankan sebaiknya pemerintah membuat server sendiri khusus untuk kementerian PMK maupun web revolusimental.go.id untuk keamanan. Karena, bila ada serangan bisa langsung dilakukan sistem restore dan tindakan lain secara tepat dan cepat.