Kamis 27 Aug 2015 21:25 WIB
Rupiah Melemah

Ancaman Krisis Dinilai Membesar Jika Seluruh Lelang Aset Diusut

Rupiah
Foto: Antara
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo berpendapat jelas ada korelasi antara penanganan Cessie Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang dilakukan Kejaksaan Agung dengan ancaman krisis.

"Gimana korelasi penanganan cessie terhadap ancaman krisis, sangat jelas pasti akan berpengaruh apalagi seandainya seluruh aset-aset yang dilelang tersebut dibongkar, krisis akan makin parah," kata Karyono dalam diskusi publik 'Membongkar Kasus Cessie di Tengah Ancaman Krisis' di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (27/8).

Karyono lantas merujuk pada kasus dugaan korupsi Cessie BPPN yang menyeret Victoria Securities International Corporation‎ (VSIC). Sebagai perusahaan sekuritas, tentunya sangat sensitif terhadap kasus ataupun pemberitaan yang buruk.

"Itu pergerakan saham akan turun. Pasti ada kaitannya dng situasi krisis, bayangkan seandainya, ini dugaan saya ya, mungkin akan memengaruhi image perusahaan tapi dari sisi opportunity profit bisa juga dia lost kasus-kasus ini, tapi kan tidak dieksepos, bisa juga," sambungnya.

Menurutnya, terganggungnya perusahaan sekuritas semakin membawa perekonomian Indonesia terpuruk. "Ini justru akan memperparah situasi yang menurut saya ini sudah lampu kuning ya, dolar sudah sampai Rp 14 ribu, penyerapan anggaran rendah, ekspor impor terganggu," imbuhnya.

Selain itu, Karyono juga menyebut langkah kejagung mengusut kasus cessie tak sejalan dengan kebijakan presiden terkait memberi rasa nyaman kepada investor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement