REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Luar Negeri Indonesia bekerja sama dengan International Tribunal for the Law of the Sea (ITLOS) dan Korea Maritime Institute (KMI) menyelenggarakan Regional Workshop on the Role of the International Tribunal for the Law of the Sea in the Settlement of Disputes relating to the Law of the Sea dan International Seminar on Maritime Delimitation and Fisheries Cooperation, di Jimbaran, Bali sejak 26-28 Agustus 2015, Kamis (27/8).
Kegiatan Workshop ini dibuka Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi. Acara ini dihadri Presiden ITLOS Judge Vladimir Golitsyn dan Presiden KMI Sung Gwi kim.
Acara Kemaritiman ini juga dihadiri oleh 14 negara ASEAN dan Pasifik Barat dan Tengah diantaranya Indonesia, Kamboja, Filipina, Laos, Thailand, Singapura, Vietnam, Kepulauan Cook, Fiji, Mikronesia, Samoa, Kepulauan Solomon Timor Leste dan Tonga.
"Seinar ini bertujuan untuk mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia khususnya hukum laut, delimitasi batas maritim dan kerjasama perikanan," ujar Retno dalam siaran pers.
Retno berharap seminar ini dapat memperdalam pengetahuan dan jaringan pemerintah di bidang kelautan dan delimitasi batas maritim. Indonseia adalah sebuah negara kepulauan, kata Retno, integritas wilayah termasuk atas maritim dan isu kelautan telah menjadi bagian politik luar negeri dan diplomasi Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
