REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan bebas visa diperkirakan menjadi salah satu faktor yang semakin mendorong minat masyarakat di Cina untuk berkunjung ke Indonesia terutama saat musim liburan di negara itu tiba.
Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana menyatakan kebijakan bebas visa menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara (wisman) Cina untuk berkunjung ke Indonesia.
"Pertumbuhan wisman asal Tiongkok menjadi yang tertinggi pada semester pertama tahun ini. Dengan adanya bebas visa kami yakin akan semakin mendorong mereka untuk datang ke Indonesia," katanya, Kamis (27/8).
Pitana menargetkan tahun ini mampu menjaring 2 juta wisman Cina. Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Pariwisata Kemenpar menyebutkan kunjungan wisman Juni 2015 yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni wisman berkebangsaan Cina 26,64 persen, Inggris 19,02 persen, India 9,87 persen, Jerman 7,07 persen, dan Taiwan 3,86 persen.
Sedangkan secara kumulatif (Januari-Juni) 2015 kunjungan wisman yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni Cina 19,86 persen, India 12,79 persen, Inggris 8,15 persen, Mesir 4,85 persen, dan Korea Selatan 4,04 persen.
Kunjungan wisman pada semester I/2015 tercatat wisman berkebangsaan Singapura sebanyak 736.508 wisman menempati urutan pertama, sedangkan Malaysia sebanyak 606.478 wisman menempati urutan kedua dan Cina sebanyak 541.511 wisman menempati urutan ketiga.
"Namun wisman Cina pada semester ini menempati urutan tertinggi yaitu sebesar 19,86 persen dibanding periode tahun sebelumnya," katanya.