Kamis 27 Aug 2015 07:42 WIB

Kota Bogor Mulai Khawatir dengan Anjloknya Rupiah

Rep: C34/ Red: Ilham
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai melapor di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (14/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai melapor di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kian melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar membuat Pemerintah Kota Bogor khawatir. Sebab, nilai tukar bisa terimbasnya ke beberapa aspek, utamanya bidang usaha.

"Informasi data akurat belum ada, tapi pasti berdampak. Salah satu pengusaha hotel ada yang mulai mengeluhkan hal itu," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat saat ditemui Republika, Kamis (27/8).

Pihak yang terimbas, menurut Ade adalah pengusaha produk sepatu, tas, dan batik impor di Kota Bogor. Tak terkecuali untuk pengupahan buruh.

Dalam situasi tersebut, Ade berharap semua pihak menahan diri untuk tidak berlebih dalam berbagai hal. Termasuk pemanfaatan anggaran.

"Semoga pemerintah pusat bisa mengambil kebijakan yang tegas dan jelas sehingga bisa berdampak positif bagi kami di daerah," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement