REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perdata Jaksa Agung Muda Perdata Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Sri Harijati optimistis perempuan akan memberikan warna baru pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Selama ini dari awal KPK selalu dipimpin laki-laki, menurut saya kalau ada perempuan warnanya akan berbeda," kata Sri di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).
Sri mengaku mendaftar sebagai calon pimpinan KPK karena inisiatif pribadi. "Tidak ada yang menyuruh saya mendaftar. Kebetulan pimpinan merekomendasikan saya dan itu jadi sebuah dorongan," ujar Sri.
Jika terpilih menjadi pimpinan KPK, kata Sri, dirinya ingin meningkatkan peran KPK dalam melakukan pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. Menurut dia, kinerja KPK saat ini lebih banyak pada sisi penindakan pidana korupsi.
"KPK selalu terekspose di ranah penindakan. Padahal korupsi penyakit sosial, jangan hanya mengobati, tapi mencegah," kata Sri.
Sri merupakan salah satu peserta seleksi calon pimpinan KPK dan lolos sampai 19 besar. Ia yakin bahwa kehadiran perempuan dalam struktur pimpinan KPK akan mampu meningkatkan efektivitas koordinasi antara KPK dan lembaga penegak hukum lain.