Selasa 25 Aug 2015 22:05 WIB

Hutan Lereng Slamet Terbakar Lagi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bayu Hermawan
 Letusan lava pijar Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jateng, Rabu (17/9) malam. (Antara/Idhad Zakaria)
Letusan lava pijar Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jateng, Rabu (17/9) malam. (Antara/Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID, ‎BANYUMAS -- Setelah muncul nyala api dan berhasil dipadamkan, di sisi lain hutan lereng Gunung Slamet, kembali muncul nyala api. Kali ini, titik api terlihat di kawasan hutan savana yang masuk kawasan hutan lindung Kabupaten Banyumas, atau lereng selatan Gunung Slamet.

''Lokasi tersebut diduga berada pada kawasan savana petak 58 Kawawan Hutan Lindung, berdekatan dengan Pos 5 pendakian jalur Baturraden, dengan ketinggian sekitar 2.500 mdpl,'' kata Adminsistratur/Kepala Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Wawan Triwibowo kepada Wartawan, Selasa (24/8).

Menurutnya, untuk mencapai lokasi kebakaran membutuhkan waktu 6-8 jam jalan kaki, dari lokasi terdekat yang bisa diakses kendaraan.

''Kami sudah mengirim tim pendahulu untuk mengecek lokasi. Tim berjumlah 10 orang ini berasal dari unsur Perhutani, TNI dan masyarakat,'' katanya.

Untuk itu, dia mengaku belum dapat memastikan luas lahan yang terbakar. ''Kita masih menunggu laporan dari tim pendahulu yang sudah naik tadi pagi,'' jelasnya.

Dia mengaku, laporan cukup sulit dilakukan dengan menggunakan peralatan komunikasi, karena lokasi hutan terbakar yang cukup sulit dan terhalang bukit. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Wawan sudah mengirimkan tim kedua untuk membuat pos di tengah.

''Mereka akan menjembatani komunikasi antara tim di lokasi ke bakaran, dan posko di bawah,'' tambahnya.

Dia berharap, kebakaran belum mencapai kawasan masih berada di area hutan savana dan belum menjangkau kawasan hutan lindung yang cukup lebat.

Jika dugaan lokasi benar,maka tim akan membuat ilalar yang menuju hulu sungai Banjaran yang berada tak jauh dari lokasi.

''Kami menduga, kebakaran terjadi karena ulah manusia yang teledor. Seperti saat kebakaran di Rawalo beberapa waktu lalu, kebakaran terjadi karena puntung rokok yang dibuang sembarangan,'' katanya.

Sepekan sebelumnya, kobaran api juga sempat terjadi di kawasan hutan barat laut hutan Gunung Slamet. Tepatnya di wilayah perbatasan wilayah Kabupaten Pemalang dan Banyumas, diketinggian 2.800 dpl. Namun kobaran api yang sempat muncul tersebut, berhasil dipadamkan dua hari lalu.

Humas SAR Tegal-Slawi (Galawi) Rescue Arif Rahman mengatakan, meski api telah dipadamlkan, namun personel SAR gabungan masih disiagakan di dua lokasi yang tidak terlalu jauh deng lokasi kebakaran.

''Tim SAR masih siaga di kedua titik itu untuk berjaga-jaga bila terjadi kebakaran lagi. Terutama pada musim kemarau seperti sekarang,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement