Selasa 25 Aug 2015 16:31 WIB

Calon Independen di Pilkada, Pertama dalam Sejarah Bima

 Pasangan calon bupati Bima dari jalur perseorangan Abdul Khayir-Abdul Hamid (KH) meraih nomor urut 1 dalam Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, Selasa (25/8).
Pasangan calon bupati Bima dari jalur perseorangan Abdul Khayir-Abdul Hamid (KH) meraih nomor urut 1 dalam Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, Selasa (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kemunculan calon independen dalam Pilkada Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan sejarah baru dalam demokrasi di daerah penghasiol bawang tersebut. Uniknya lagi, calon independen yang diusung adalah rakyat jelata dan berlatarbelakang anak dari seorang petani.

Pengamat sosial politik dari Institut Agama Islam (IAI) Muhammadiyah Bima, Azhar, mengatakan fenomena kemunculan calon independen pada pilkada Bima kali ini adalah hal yang menarik. Pasalnya, kata dia, calon independen ini lolos menjadi peserta pilkada melalui mekanisme jalur peseorangan yang ditunjuk langsung oleh rakyat dan tidak melalui lobi partai politik. "Dibutuhkan dukungan sekitar 38.954 dukungan kartu tanda penduduk (KTP) atau 7,5 persen jumlah penduduk atau pemilih," kata Azhar, Selasa (25/8).

Semula, lanjut Azhar, dukungan KTP sebanyak itu sangat mustahil, apalagi calon yang diusung bukan dari kalangan berada yang memiliki uang yang banyak.

Ternyata, kata Azhar, masyarakat Bima memberikan dukungannya mencapai 44.027 dukungan KTP, melebihi dari yang disyaratkan KPU. Masyarakat, ungkap Azhar, berbondong-bondong menyerahkan KTP-nya sebagai syarat dukungan tanpa dibayar sepeser pun. "Ini membuat mata semua orang terbelalak bahwa ternyata masyarakat Bima bisa menentukan pilihan pemimpinnya sendiri," kata kandidat doktor dari  Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.

Menurut Azhar, kemunculan Abdul Khayir pada Pilkada Bima menjadi inspirasi bagi semua anak Bima. "Sebagai orang keturunan Bima, tentunya saya ikut termotivasi," ujarnya.

Sebelumnya, KPU Kabupaten Bima menggelar Rapat Pleno Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima, Selasa (25/8). Secara mengejutkan, pasangan calon bupati Bima dari jalur perseorangan Abdul Khayir-Abdul Hamid (KH) meraih nomor urut 1.

Nama Abdul Khayir kini mulai dikenal dan diperbincangkan oleh banyak kalangan dan masyarakat luas bukan karena pangkat dan jabatannya, melainkan karena kepiawaiannya merangkul semua golongan terutama masyarakat kelas bawah. Pria kelahiran Desa Baralau Kecamatan Monta ini, dalam kesehariannya dia tak ingin menjaga jarak  dengan siapapun apalagi dengan masyarakat kecil seperti petani, nelayan, kusir benhur, dan pedangang yang dijumpainya.

Khayir semasa kecilnya memang tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang ulet. Lahir dari keluarga yang terbilang besar, putra ketujuh dari delapan  bersaudara tentu harus berbagi kasih sayang dari orang tuanya. Ayahnya seorang petani bernama H Muhammad Solehuddin (alm), terbilang petani sukses dan cukup terpandang. Sedangkan ibundanya bernama Hj Atikah (almh) merupakan ibu rumah tangga yang menjadi sosok dan tauladan bagi anak-anaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement