REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyadari pelemahan rupiah saat ini sudah diluar kebiasaan. Ia pun mengaku sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya mengajak dunia usaha bersama pemerintah melakukan terobosan.
"Pelemahan Rupiah sudah diluar kebiasaan. Kemarin saya ajak dunia usaha bersama pemerintah lakukan terobosan," katanya dalam akun twitter pribadinya, @jokowi yang dikutip Republika, Selasa (25/8).
Ia pun menyodorkan satu solusi agar rupiah semakin tak terpuruk, yakni dengan membeli produk lokal.
"Ayo bahu membahu atasi pelemahan rupiah dengan cara beli produk lokal," katanya.
Sebelumnya, pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK untuk tidak terlalu percaya diri dengan kondisi perekonomian saat ini.
"Jangan over confident bahwa kita msh punya banyak amunisi untuk mengantisipadi ancaman krisis moneter dan ekonomi," katanya dalam akun twitter pribadinya, @Yusrilihza_Mhd yang dikutip Republika, Selasa (25/8).
Ia mengatakan cadangan devisa Indonesia tak terlalu besar untuk terus menerus mengintervensi melemahnya nilai tukar rupiah. Belum lagi utang luar negeri pemerintah dan swasta dalam dollar AS akan jatuh tempo akhir tahun ini diprediksi akan membengkak.
Celakanya, penerimaan APBN terutama dari pajak dan pertambangan jauh dari memenuhi target. Ekspor andalan Indonesia juga anjlok karena situasi ekonomi di Cina dan melemahnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.
"Kita dalam kesulitan yang besar," katanya.
Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono pun meminta agar pemerintah lebih fokus dan serius mengatasi krisis yang dinilainya sudah masuk zona kuning.
"Saat ini,yg diperlukan adlh kepemimpinan dg direktif yg jelas;solusi,kebijakan & tindakan yg cepat & tepat;serta dukungan semua pihak," katanya.