Senin 24 Aug 2015 23:45 WIB

1.300 Koperasi di Lampung 'Mandek'

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Koperasi /ilustrasi
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Koperasi /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Hidup segan mati tak mau. Setidaknya perumpamaan itu sedang dialami sedikitnya 1.300 unit koperasi di Lampung. Koperasi-koperasi tersebut sudah tidak aktif lagi, dan harus dievaluasi kembali, apakah masih bisa "diselamatkan" atau tidak.

Dinas Koperasi (Diskop) Lampung, menyebutkan jumlah koperasi yang ada di provinsi ini berjumlah  4.673 unit, yang masih terdaftar sebanyak 3.283 unit, dan yang mandek beroperasi 1.300 unit. Kepala Diskop Lampung, Prihartino, mengatakan 1.300 unit koperasi "mandek" tersebut masih akan dievaluasi dinasnya.

"Mereka akan dilihat dulu, apakah masih bisa dibina atau tidak," kata Prihartino, saat peringatan hari koperasi di Bandar Lampung, Senin (24/8). Ia mengatakan koperasi yang tidak aktif tersebut akan dilihat kepengurusannya untuk dilakukan pembinaan hingga rapat akhir tahunan.  

Ia berharap koperasi yang tidak aktif dapat berjalan lagi setelah dibina dengan tata kelola yang dibantu pihak dinas, agar dapat mensejahterakan anggotanya. Menurut ia, kehadiran koperasi di tengah masyarakat sangat membantu kehidupan anggotanya, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Selain itu, ada kemudahan dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang telah menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun ini,  KUR diturunkan bunganya dari 22 persen menjadi 12 persen, hingga pada akhirnya mencapai angka sembilan persen. Kondisi ini , akan menumbuhkan dan menggairahkan kembali perkoperasian di Indonesia, terutama di Lampung. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement