Senin 24 Aug 2015 22:40 WIB

Terkait Rencana Pusat Krisis, PDIP: Jangan Didramatisasir

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno.
Foto: Republika/Wihdan H
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait dengan wacana pembentukan pusat krisis dan musyawarah nasional yang dimunculkan oleh Partai Golkar dan PAN, politisi PDIP Hendrawan Supratikno menilai hal tersebut tidak perlu berlebihan

Pasalnya, melemahnya kondisi ekonomi dalam negeri masih dapat ditangani, sehingga tidak perlu panik. Menurut Hendrawan, PDIP bukan tidak menyadari kondisi ekonomi yang sedang memburuk ini. Tapi, pihaknya hanya tidak ingin panik dalam mengambil keputusan.

''Kalau kita terus berspekulasi seperti ini, maka akan muncul Self Fulfilling prophecy,'' kata Hendrawan saat dihubungi Republika, Senin (24/8).

Hendrawan juga mengatakan bahwa PDIP telah melakukan pembahasan internal mengenai kondisi ekonomi yang sedang terpuruk. Hasilnya, PDIP telah memberikan masukan kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menanggulangi persoalan ini.

''Selama ini kan kebijakan presiden kurang tepat. Apalagi ini baru saja reshuffle,'' ujar anggota DPR Komisi XI tersebut.

Terkait dengan usulan Golkar dan PAN, ia meminta semua pihak untuk menahan diri dan jangan terlalu panik. Karena kalau pemerintah panik, maka hal tersebut akan mempengaruhi kondisi pasar. Namun Hendrawan juga tidak ingin berburuk sangka terhadap partai-partai KMP yang mengkritisi sikap pemerintah yang terkesan diam.

''Jangan terlalu didramatisirlah masalah ini. Kondisi seperti ini masih manageable,'' jelasnya.

Hendrawan menilai, ada kondisi eksternal yang penuh ketidakpastian, sehingga kondisi ekonomi melemah. Seperti, kata dia, rencana bank sentral untuk menaikan suku bunga. Lalu penyelesaian krisis eropa yang tidak jelas, khususnya krisis Yunani.

''Ketiga, perang mata uang di Asia. Seperti Cina yang mendevaluasi yuan, begitu Vietnam, Jepang dan Korea Selatan jika menempuh langkah yang sama, hampir dipastikan rupiah akan terpukul,'' tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement