REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical) mengkritik fokus pemerintah terkait perlemahan ekonomi. Ical menyebut, situasi ekonomi global maupun nasional sedang dalam kelesuan. Namun, pemerintah kurang peka untuk membenahi kondisi ini.
Ical mencontohkan, 80 persen pendapatan domestik bruto (PDB) nasional disumbang oleh dunia usaha. Hanya sekitar 20 persen di antaranya yang disumbang dari APBN alias belanja pemerintah. Kendati begitu, Ical beranggapan, Presiden Joko Widodo terlalu konsen pada soal menggenjot perekonomian via belanja negara. Swasta merasa terabaikan.
"Apalagi kita tahu bahwa penyerapan APBN sekarang ini sangat rendah. Angkanya itu jauh di bawah 50 persen untuk semester pertama daripada tahun ini," kata Aburizal Bakrie saat rapat pleno Fraksi Golkar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8).
Lantaran itu, dia berharap, pemerintah juga bertindak nyata membenahi kelesuan ekonomi swasta. Dunia investasi butuh kepastian kebijakan dan stabilitas politik. "Bukan malah menambahkan satu beban-beban baru, seperti pajak-pajak baru, satu peraturan-peraturan baru, yang justru memberatkan dunia usaha," tukas Ical.