REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transmigrasi dinilai bisa menunjang program ketahanan pangan nasional pemerintah. Pasalnya, program transmigrasi tidak hanya sekadar melakukan penyebaran dan pemerataan penduduk, tetapi juga memaksimalkan potensi alam yang ada.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar menyatakan, banyak para transmigran yang berhasil meraih kesuksesan, dengan melakukan sinergi dengan masyarakat setempat. Dia yakin, para transmigran bisa turut serta memberikan kontribusi dalam membangun Indonesia dari pinggiran.
"Di beberapa daerah tujuan transmigrasi, peminat sangat banyak. Kalau dicek mayoritas transmigrasi kita sukses. Kita akan bukan lahan seluas-luasnya, ada 12 ribu desa yang akan dibuka lahannya, sebagian akan digunakan dalam rangka pemetaan transmigrasi terutama dari perbatasan," ujar Marwan saat membuka acara diskusi Ketransmigrasian di Hotel Arya Duta, Jakarta, Senin (24/8).
Menteri asal Pati, Jawa Tengah tersebut mengungkapkan, salah satu terobosan yang dibuat dalam program transmigrasi salah satunya adalah berkaitan dengan ketahanan pangan dan reforma agraria. "Ada 9 juta hektare, yang akan dimanfaatkan dalam distribusi transmigrasi. Kita baru 0,6 juta hektare. Ada sisa 0,4 juta hektare," kata Marwan.
Ke depan, imbuh dia, dengan adanya program transmigrasi ada pemerataan penduduk. Membuka tanah yg tersentuh menjadi lahan industri dan ekonomi. "Indonesia luas dan butuh sinergi. semua pihak juga pemda. Semua provinsi ada 614 kawasan transmigrasi. Mulai tahun ini disinkronkan. Dalam rangka membuka lahan," ujarnya.