REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI -- Pembobolan rekening yang dilakukan komplotan residivis salemba mengandalkan tiga buah website yang memang khusus menjual data rekening nasabah. Website tersebut diduga dikendalikan dari luar negeri dan mempunyai data base rekening nasabah di seluruh dunia.
Kasubdit Resmob, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Didik Sugiarto mengatakan website tersebut saat ini terdeteksi dikendalikan dari luar negeri. Website tersebut mempunyai data base yang cukup lengkap terkait data identitas dan nasabah bank di seluruh dunia.Namun, Didik menilai hal ini tidak terlepas dari keterlibatan orang Indonesia dalam jaringan peretas rekening ini.
"Kita masih investigasi siapa yang menjadi dalang dari website tersebut. Apakah ada keterkaitannya dengan orang Indonesia. Masih kita selediki," ujar Didik, Ahad (23/8).
Setidaknya ada tiga website yang menjual data rekening nasabah tersebut. Dalam website ini semua data nasabah dari berbagai bank baik lokal maupun internasional tersimpan rapih. Tiga website itu HYPERLINK "http://kanoteh.com"kanoteh.com, HYPERLINK "http://validdump.su"validdump.su dan tonymontang.cc
Didik mengatakan, W dan tiga orang komplotan pembobol rekening nasabah ini memang memakai cara bersih dalam melancarkan aksinya. Ia memilih untuk membeli data dari webite tersebut dan melakukan pembobolan. Sebelumnya, cara konvensional pernah dilakukan oleh W dan E dua dari lima tersangka pembobolan rekening.
W pada 2010 pernah melakukan pembobolan serupa dengan meretas data bank. Ia bermain sendiri dalam meretas data nasabah ini. Namun, caranya membuat ia mudah terendus, hingga akhirnya pada Desember 2010 ia diringkus kepolisian dan dihukum lima tahun penjara.
Namun, aksinya tersebut tak membuat ia jera. Dari dalam lapas, ia melakukan hal serupa dan dibantu dengan pengumpulan data yang ia ambil dari website yang khusus menjual data nasabah. Ia mengendalikan bisnis pembobolan ini dari dalam lapas salemba.
Ikuti Whatsapp Channel Republika